Mantra hujan bukan dari orang yang suka hujan, termenung, menari dan mengingat masa lalu saat hujan. Karena kalau kalian pernah denger lirik dari salah satu lagu dangdut yang cukup fenomenal "masa lalu biarlah masa lalu", menurutku pada bagian ini bisa diterima dan lumayan encouraging untuk melupakan kesalahan di masa lalu.
Btw. I'm not that cute to be honest. Aku nggak tahu lanjutan lirik lagunya. Yah, walaupun kenyataannya aku terbiasa baca fancy things seperti novel remaja, novel romance, dan berbagai macam fiksi lainnya. Itu semua malah membuat aku berfikir every fancy things from novels are freakin nggak mungkin! You guys know that no one would prioritize another one self than it's self.
Kecuali nabi dan para sahabat.
Ah! juga orang tua yang benar-benar bertanggung jawab pada anaknya.
Mboh lah, mungkin aku yang mainnya belum terlalu jauh.
Kembali berbicara tentang hujan.
Apa yang biasa kamu lakukan saat hujan?
Berhenti dan mencari tempat bereteduh untuk menunggunya reda?. Cause you're believe eventhough the rain got heavier and heavier, it will stops, akan ada saatnya hujan itu reda. Maka kamu menunggu dan merasakannya.
Atau kamu
memilih untuk melanjutkan perjalanan. Melewati tantangan. Kamu percaya hujan akan berhenti, and in the same way you're sure sensasi menunggu di tepi jalan nggak ada apa apanya dengan melewati hujan.
Apa yang kamu lakukan saat hujan? Diam dan menunggu? Lalu hujan berhenti dan kamu tetaplah kamu seperti sebelum hujan, manusia dengan sejuta sekat. Atau kamu terbiasa lewati hujan. Lalu saat hujan berhenti, kamu yakin, kamu bukanlah orang yang sama dengan kamu sebelum hujan.
Kamu setelah melewati hujan adalah kamu yang lebih kuat with the most worth experience that you'll never forget.
Somebody ever told "hidup itu bukan tentang menunggu hujan. Tetapi berjalan di tengan hujan"
Some people feel the rain, others just get wet.
Komentar
Posting Komentar